Jumat, 17 November 2017

Maria Rosa Mystica

Maria Rosa Mystica
Sejarah 8 Desember: Pesta Yang Dikandung Tanpa Noda dan Jam Rahmat
Antara tanggal 24 Nopember 1946 hingga 8 Desember 1947, Bunda Maria menampakkan diri kepada Suster Pierina di sebuah Gereja kecil di Montichiari, Italia, sebanyak 11 kali. Pada penampakan pertama, Bunda Maria berkata kepada Suster Pierina bahwa dia ingin dikenal sebagai Rosa Mystica dan bahwa sebuah Saat Rahmat akan diberikan pada tengah hari, di semua Gereja Katolik di seluruh dunia. Bunda Maria ingin agar hal ini diketahui di seluruh Italia dan di seluruh dunia.
16 Nopember 1947, ketika Suster Pierina menyelesaikan doa syukurnya setelah menerima Komuni Kudus, dia melihat sebuah cahaya yang amat terang. Kemudian dia menerima penglihatan atas Bunda Maria sebagai Rosa Mystica. Suster Pierina sangat kagum atas kecantikan Bunda Maria yang luar biasa itu dan kemudian dia berbicara kepada Bunda Maria. Tiba-tiba ada sebuah kekuatan yang lembut namun kuat memaksanya untuk berlutut dihadapan Bunda Maria. Bunda Maria berkata:”Puteraku sangat ditentang oleh dosa-dosa manusia, terutama oleh dosa ketidak-murnian. Dia telah berencana untuk mengirimkan banjir kepada umat manusia, untuk menghancurkan mereka, namun aku telah memohon kepadaNya untuk memperlihatkan kerahimanNya, bukannya mengirimkan kehancuran. Karena itulah aku menampakkan diri ini untuk meminta penebusan dan silih atas dosa-dosa ketidak-murnian.
Sekali lagi Bunda Maria meminta pertobatan. Dia berkata :”Penebusan tidak lain adalah menerima semua salib kita sehari-hari dengan sukarela. Tidak peduli betapapun kecilnya, terimalah hal itu dengan kasih”. Saat itu dia berkata kepada Suster Pierina agar datang kembali ke tempat itu pada tanggal 8 Desember jam 12 siang. “Ini akan menjadi Saat Rahmatku”. Suster Pierina bertanya, bagaimana dia harus mempersiapkan diri bagi Saat Rahmat itu. Bunda Maria menjawab :”Dengan doa dan penebusan”. “Daraskanlah doa didalam mazmur 51 sebanyak tiga kali dengan tangan terentang. Selama Saat rahmat itu, banyak sekali rahmat spirituil diberikan. Para pendosa yang paling keras hatinya sekalipun akan disentuh oleh rahmat Allah”.
Perawan Terberkati berjanji bahwa apapun yang diminta kepadanya pada Saat Rahmat itu, (termasuk dalam hal-hal yang tidak mungkin) akan diberikan kepada yang memintanya, jika hal itu adalah sesuai dengan kehendak Bapa Yang Kekal.
7 Desember, Suster Pierina merasa terdorong untuk pergi ke Gereja. Kali ini dia disertai oleh imam dan suster kepala. Bunda Terberkati menampakkan diri bersama anak muda laki-laki dan perempuan, yang berpakaian putih indah sekali. Suster Pierina yakin bahwa dua anak itu adalah malaikat karena mereka sangat cantik sekali. Bunda Terberkati berkata :”Besok aku akan menunjukkan kepadamu Hatiku Yang Tak Bernoda, yang sedikit sekali dikenal oleh manusia”.
Dia meminta agar orang-orang berdoa bagi Rusia. “Ada banyak sekali orang yang menjadi tawanan, yang tidak diketahui oleh keluarga mereka, karena mereka telah pergi begitu saja selama bertahun-tahun. Berdoalah bagi pertobatan Rusia. Penderitaan para serdadu dan kurban serta kemartiran mereka akan membawa damai bagi Italia”. “Anak-anak kecil ini adalah Francisco dan Jacinta (2 dari 3 anak yang menerima penampakan Maria di Fatima). Aku menyerahkan mereka kepadamu sebagai sahabatmu. Kamu akan banyak menderita demi aku. Aku menginginkan kesederhanaan dan kebaikan dari kamu, seperti halnya pada anak-anak kecil ini”. Bunda Terberkati memberkati Suster Pierina, imam dan semua orang yang ada disitu.
Pada pagi hari itu, 8 Desember, orang-orang berdatangan ke Gereja kecil itu sejak jam 8 pagi dari berbagai kota disekitarnya. Sampai siang hari, ada sekitar 10 000 orang yang berkumpul disitu untuk menyaksikan Bunda Terberkati. Banyak dari mereka yang terpaksa berdiri di luar Gereja karena Gereja itu sudah tidak muat lagi untuk menampung mereka. Suster Pierina pergi ke Gereja itu disertai oleh ibunya dan saudara-saudaranya, suster kepala, serta Kepala Polisi wilayah Montichiari.
Suster Pierina mendaraskan doa rosario bersama seluruh umat. Dia berada di tengah Gereja itu. Tiba-tiba nampak sebuah cahaya putih yang amat terang dari arah atap Gereja. Nampak anak tangga keluar dari arah cahaya itu dan turun ke lantai Gereja, sekitar 15 kaki panjangnya. Anak tangga itu nampak indah sekali dengan dihiasi kembang-kembang mawar warna merah, putih dan kuning. Perawan Terberkati nampak begitu berkilauan, berpakaian warna putih, dengan tangannya terlipat. Dia nampak berdiri pada sebuah karpet yang indah pada puncak dari anak tangga itu yang terbuat dari kembang mawar merah, putih dan kuning.
Dengan suara yang amat lembut dan penuh kasih, Bunda Maria tersenyum dan mulai berbicara :”Aku adalah Yang Dikandung Tanpa Noda, Bunda segala rahmat, Bunda dari Puteraku yang terkasih, Yesus. Aku ingin dikenal sebagai Rosa Mystica. Keinginanku adalah agar setiap tahun pada tanggal 8 Desember, pada tengah hari, sebuah devosi Saat Rahmat dilakukan. Banyak sekali rahmat spirituil dan berkat jasmani diterima oleh mereka yang berdoa, tanpa terganggu oleh apapun juga, selama saat itu”. (selama satu jam)
Lalu perlahan-lahan Bunda Maria berjalan menuruni anak tangga itu dengan disertai taburan kembang-kembang mawar yang sangat indah dibelakangnya, hingga dia mencapai pertengahan anak tangga. Disini Bunda Terberkati berkata lagi :”Aku sangat berbahagia menyaksikan iman sebesar ini diperlihatkan”.
Suster Pierina memohon pengampunan bagi banyak orang berdosa. Bunda Terberkati menjawab:”Putera Ilahiku akan memperlihatkan KerahimanNya yang terbesar sebanyak orang-orang yang mau berdoa bagi hal itu. Aku ingin agar hal ini diketahui, dan disampaikan kepada Paus (Pius XII)”.
Katakanlah kepadanya bahwa aku ingin dia mengesahkan Saat Rahmat ini ke seluruh dunia, termasuk kepada mereka yang tak bisa pergi ke Gereja selama saat itu, dan mereka akan menerima rahmat yang sama dengan cara berdoa selama waktu itu di rumah mereka pada saat tengah hari.
Bunda Maria juga meminta agar sebuah patung dirinya dibuat dan ditaruh pada titik dimana dia berdiri saat itu. Patung itu hendaknya disebut sebagai patung Rosa Mystica. Dan hendaknya patung itu dibawa dalam prosesi melalui kota, dimana saat itu banyak sekali rahmat akan dilimpahkan dan banyak kesembuhan akan terjadi. Kemudian patung itu hendaknya dikembalikan kedalam Gereja.
Bunda Maria juga berdoa bagi orang yang sakit, dan beberapa orang disembuhkan, dan yang lainnya tidak. Banyak pria, wanita, dan anak-anak, disembuhkan saat itu. Ada seorang wanita berusia 26 tahun yang tak bisa berkata apa-apa selama 9 bulan, tiba-tiba berseru :”Aku melihat dia, aku melihat Perawan Terberkati”. Seorang gadis 18 tahun yang memiliki borok, segera disembuhkan dalam sesaat.
Ada seorang anak laki-laki berusia 5 tahun yang lumpuh dan Bunda Maria berkata kepadanya:”Kemarilah, kamu akan berjalan sekarang”. Dia berdiri diatas batu-batu yang diberkati di tempat itu dan dia bisa berjalan. Ada tiga orang lain yang juga sakit, segera sembuh saat itu. Tetapi tentu saja, keajaiban terbesar terjadi berupa berkat spirituil yang dilimpahkan kepada orang-orang yang berkumpul di Gereja.
Bunda Terberkati berkata :”Inilah terakhir kalinya aku menampakkan diri disini. Berdoalah, menangislah, lakukanlah penebusan, diatas batu-batu ini, maka kamu akan menerima perhatian dan pemeliharaan dari Hati Keibuanku”. Kemudian Bunda Maria meninggalkan Gereja kecil itu. Namun karena kasihnya yang tak terhingga kepada kita, maka Bunda Maria memberi kita dengan Saat Rahmat ini untuk disebarkan ke seluruh dunia. Bunda Maria telah memberikan semua kesempatan untuk memperlihatkan kasih kita dan kepercayaan kita kepadanya, dan dia menolong kita untuk melakukan silih atas dosa-dosa yang menentang Puteranya yang terkasih, Tuhan kita Yesus Kristus.
Permintaan Bunda Maria bagi Saat Rahmat :
1. Hari dan jam dari Saat Rahmat : 8 Desember, pesta Yang Dikandung Tanpa Noda, dimulai jam 12 tengah hari, hingga jam 1 siang. Berdoa selama satu jam penuh.
2. Selama jam itu, orang yang melakukan devosi Saat Rahmat bisa berada di rumah atau di Gereja, dia harus menyingkirkan segala sesuatu yang bisa mengganggunya (tidak menjawab panggilan telp, atau ketukan di pintu, tidak melakukan apapun juga, secara total memusatkan perhatiannya kepada persekutuan dengan Allah selama satu jam itu).
3. Mulai Saat Rahmat dengan berdoa tiga kali mazmur 51 dengan tangan terentang.
4. Sisa waktu yang ada hendaknya dihabiskan dengan meditasi atas Kesengsaraan Yesus, berdoa rosario, memuji Allah dengan cara kita sendiri, atau dengan menggunakan doa-doa yang disukai, menyanyikan lagu-lagu rohani, merenungkan isi mazmur, dan sebagainya.
Sebarkanlah pesan ini. Ingatlah untuk berdoa bagi negerimu selama Saat Rahmat ini. Perawan Terberkati meminta agar pesannya yang penting ini disebarkan ke seluruh dunia. Bantulah misinya ini : agar semua jiwa-jiwa ditarik menuju kepada Tuhan dan agar Yesus dikasihi didalam setiap hati. Inilah nyanyian abadi yang ada didalam hatinya. Semoga ini juga menjadi nyanyian kita.
Daraskan Mazmur 51 berikut ini:
51:3 Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!
51:4 Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
51:5 Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.
51:6 Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu.
51:7 Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
51:8 Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku.
51:9 Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!
51:10 Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bersorak-sorak kembali!
51:11 Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku!
51:12 Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!
51:13 Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!
51:14 Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela!
51:15 Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.
51:16 Lepaskanlah aku dari hutang darah, ya Allah, Allah keselamatanku, maka lidahku akan bersorak-sorai memberitakan keadilan-Mu!
51:17 Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku memberitakan puji-pujian kepada-Mu!
51:18 Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya.
51:19 Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
51:20 Lakukanlah kebaikan kepada Sion menurut kerelaan hati-Mu bangunkanlah tembok-tembok Yerusalem!
51:21 Maka Engkau akan berkenan kepada korban yang benar, korban bakaran dan korban yang terbakar seluruhnya; maka orang akan mengorbankan lembu jantan di atas mezbah-Mu.